Rabu, 28 Desember 2011

ngomongin calon istri

Bicara soal calaon istri… em… gimana ya??? Padahal cewek aja aku belum punya hahahaaa…..
Bukannya aku ga pernah merasakan cinta atau selalu di tolak cewek sehingga sampai umur ini aku ga pacaran. Aku cuma emang ga mau pacaran, walaupun aku sedang dekat dengan seorang wanita. Aku pengennya suatu saat nanti langsung menikah atau langsung melamar gadis pujaanku. Entah nanti di terima atau tidak yang penting niatku baik.. Wkwkwkww….
Pacaran. Gimanaya…. Menurutku pacaran itu ribet banget. Dah hubungannya Cuma pacaran, tanpa setatus yang pasti, tanpa terikat janji suci dan yang paling ku benci kalau saat-saat berduaan lalu ada setan yang lewat. Wah… gawat tuh. Saya bukannya takut sama setan yang lewat itu, yang saya takutkan saya yang ga bisa nahan.
Istri. Calaon isti yang ku pengen tu yang pasti adalah setia, baik hati, sabar, penurut, cantik dan tidak membosankan. Ditambah kaya (tipe cowok matre), ber d*d* waw (tipe cowok klas tinggi), pandai membuat anak dan kalu bisa beriman (kalau bisa sih).
Kalau di pikir-pikir lagi aku pengen punya istri yang bekerja sebagai seorang guru. Guru itu pekerjaan yang sangat mulia, pandai dan dapat di andalkan soal mengurus anak. Apalagi kalau anknya seperti aku waktu kecil yang mengidap diseleksia yaitu kelainan pada seseorang yang menyebabkan seseorang sulit untuk belajar menulis atau membaca. Hahaha…. Dulu aku bukannya bodoh. Cuma aku susah memahami setiap huruf, seing aku salah menulis huruf-huruf yang bunyinya sama atau bentunkya yang serupa seperti m dan n lalu b dan d, P dan q, W dan M, U dan V. Ya aku baru sada akan keanaehanku ini sehabis nonton film india Taare Zameen (kalau belum nonton silahkan nonton film yang memperoleh 81 penghargaan tetapi di telok masuk piala Oscar karena durasinya yang terlalu panjang). Atas kesabaran ibuku yang seorang guru ahirnya aku bisa terbebas dari semua itu dan aku bisa di sini sampai sekarang (trimaksih ibu).
Mempunyai istri seorang guru itu sangatlah menyenangkan bagiku karena pertama dia pasti bisa menjaga anak dan mengurus rumah karena pekerjaan seorang guru tidak sampai sore seperti pekerja kantoran. Kedua kalau anak kita mulai sekolah di saat yang sama sang ibu juga libur jadi ketika anak libur sekolah anak-anak masih ada yang mengawasi, kalu waktu libur sekolah pergi ke rumah sodara lebih mudah karna hanya ayahnya yang izin kerja. Yang ketiga ketika anak mengalami kesulitan belajar terutama pelajaran dasar yang menurut saya sangat penting untuk mandiri di masa depan anak sang ibu pasti lah tahu cara-cara memudahkan anak dalam belajar (jelas saja, kalu ga bisa ngajar anak ga usah jadi guru saja masak ngajar anak orang lain bisa ngajarin anak sendiri ga bisa).
Yang keempat dan yang terahir alasanku ingin mempunyai istri yang bekerja sebagai guru adalah aku ingin anak-anak ku sekolah di sekolah yang bagus (karna dari pengalamanku sekolah yang bagus itu bukan sekolah yang mahal dan terkenal tetapi yang berprestasi), seorang guru pastilah mempunyai teman-teman seorang guru dari situ pasti dia tahu mana sekolah yang bagus dan mana yang tidak. Jangan sampai anak ku masuk sekolah yang memang berprestasi tetapi tingkat kecelakaannya tinggi (hamil diluar nikah), atau sekolahan yang mengatasnakanan sekolah internasional dan biayanya mahal tetapi anak didiknya sombong-sombong, tidak tahu diri, dan ternyata sekolahan itu didak ada apa apanya di kelas dunia.
Tapi yang ga kusuka jika mempunyai istri seorang guru hanya satu yaitu dia berangkat kerja pagi-pagi sebeum sang suami berangkat kerja. Coba banyangkan kita kerja jam 8.00 tetapi seorang guru berangkat seperti anak sekolah jam 7.00 pagi malah kadang-kadang sebelum jam segitu dah berangkat. Menyebalkan bukan!!..
Itulah cita-cita ku soal calon istri. Semua cewek yang berminat silahkan hubungi saya saja, tapi di usahakan lahir di tahun 1991 keatas, nati tuaan kamu donk…. Hehehe….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut