Senin, 16 November 2015

Ingin Menjadi Sepesial Tetapi Terlihat Wajar



Ini hanya sebuah keinginan, tidak lebih dari sebuah gurauan. Maaf jika menyakitkan, saya hanya ingin menulis saja.

Terkadang menjadi sesuatu yang sepesial itu sangat menyenangkan. Terlihat unik dan berbeda, hanya sedikit yang menyamainya. Seperti ptitik hitam dalam kertas putih yang sangat terlihat jelas walau titik itu hanya satu. Atau titik putih dalam papan tulis hitam yang akan selalu dipandang oleh jutaan orang. Atau seperti artis yang hanya beberapa orang yang di tonton oleh jutaan masarakat.

Sepertinya menjadi sepesial itu menyenangkan. Bahkan produk-produk yang sepesial itu pasti berharga mahal. Martabahk telur sepesial saja harganya bisa lebih dari 2x lipat dari yang biasa. Nasi goring sepesial saja plus telur. Orang sepesial selau ada di relung hati yang terdalam.

Tetapi di balik itu semua menjadi sepesial juga menakutkan. Minimal untuk saya sendiri. Saat orang lain berwarna putuh dan kita menjadi hitam sendiri rasanya kita terasing, sangat terasing sekali. Saat yang lain memiliki dua mata dan kita hanya memiliki satu mata itu sungguh terasa aneh. Saat yang lain membaur mengikuti arus dunia dan kita mencoba melawannya sendirian itu juga sesuatu yang menakutkan.

Rasanya ingin sekali menjadi sesuatu yang sepesial tetapi tidak terasing. Menjadi yang berbeda tetapi tak menonjol.
Mungkinkah hal itu terjadi?
Jawabnya Mungkin hal itu bisa terjadi jika yang sepesial berkumpul dengan yang sepesial.

Tetapi saat yang sepesial berkumpul dengan yang sepesial tidak ada yang sepesial di sana, disana akan terlihat wajar saja. Baklan di luar sana akan terlihat sepesial bagi mereka yang berkumpul dengan yang sama-sama sepesial.



Pengikut