Kamis, 16 Februari 2012

PENGETAHUAN UMUM TEKNIK PRODUKSI PAKAN TERNAK

Ternak apapun jenisnya membutuhkan pakan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, produksi dan reproduksi. Fungsi ternak bagi manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan protein bagi kehidupan. Tuntutan kebutuhan akan produk peternakan baik berupa susu, daging dan telur sangat tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kesadaran akan pentingnya gizi bagi perkembangan tubuh manusia.
Tingginya laju permintaan akan produk peternakan ini harus diimbangi dengan kecepatan memproduksi yang tinggi pula, hal ini hanya akan dapat dicapai bila ternak mendapat cukup zat makanan yang dapat diserap dan dikonversikan menjadi sumber protein hewani yang bernilai gizi dan ekonomi yang tinggi.
Agar kita dapat mencapai target produksi ternak yang menguntungkan, salah satu faktor produksi yang dapat dilakukan dalam ukuran waktu yangrelatip cepat adalah pemberian ransum yang tepat. Beberapa hal penting yang harus kita ketahui antara lain :
 kebutuhan gizi ternak; kandungan nutrisi dan anti nutrisi; sifat dan peran bahan pakan; sampling bahan untuk analisis dan analisis yang digunakan; toleransi pemakaian, kontinuitas, harga bahan baku; dasar dan teknik perhitungan formula; cara penimbangan, teknik pembuatan ransum dan konsentrat, alat-alat yang digunakan dalam pencampuran, operasional alat, prosessing, kontrol kualitas pergudangan, dan pendistribusiannya.
Tujuan dari usaha peternakan adalah memenuhi kebutuhan permintaan manusia dengan memperhitungkan keuntungan yang bisa diraih. Besarnya biaya pakan ternak dalam usaha peternakan mencapai 70-80% dari total biaya produksi. Bila kita mampu menekan biaya ini maka usaha kita akan dapat lebih menguntungkan .
2. Definisi Produksi Pakan Ternak
Definisi dari teknik produksi pakan ternak adalah serangkaian aktivitas yang melibatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan pakan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh nutrisionist.
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan antara lain, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik yang dimaksud seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium dan lain sebagainya. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximate dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik.
Formulasi pakan ternak, biasanya disusun oleh seorang ahli nutrisi (nutrisionist) yang memiliki pengetahuan yang luas mengenai aspek-aspek teknis, zooteknis dan ekonomis. Paduan dari ketiga aspek diatas adalah terciptanya suatu susunan tiga atau lebih bahan baku pakan yang telah diperhitungkan target kandungan nutrisinya sehingga dapat direkomendasikan penggunaannya untuk ternak dan produk pakan tersebut harus marketable.
Nutrisionist adalah seorang ahli pakan ternak, persyaratan yang harus dimiliki adalah mengetahui kebutuhan hidup untuk setiap jenis dan periode hidup ternak, toleransi ternak terhadap zat-zat pakan tertentu, macam dan jenis pakan yang dapat dimanfaatkan oleh ternak, faktor penghambat (antinutrisi) yang terkandung dalam bahan pakan, pengaruh musim dan lingkungan terhadap ketersedian bahan baku pakan, mampu menjamin kontinuitas produksi, mampu menjamin tidak menyebabkan ternak sakit serta mampu mengkalkulasi formula yang ekonomis dengan kualitas memenuhi standar.
3. Bentuk Pakan Produk Pabrik
Produk pakan ternak yang dimaksud dalam pokok bahasan adalah suatu produk yang umum dihasilkan oleh pabrik untuk kepentingan ternak sendiri maupun untuk diperdagangkan. Produk umum yang biasa dihasilkan oleh pabrik adalah konsentrat, bentuk yang dibuat dapat berbentuk partikel kecil (mash), bentuk kompak (pellet), agregat (crumble), dan cubes (kubus).
Mash (tepung) adalah suatu bahan atau campuran bahan yang bentuknya tepung. Pembuatan tepung ini dilakukan secara mekanis yaitu dengan cara dihancurkan dengan alat penghancur. Ukuran partikel dapat disesuaikan dengan menggunakan saringan.
Pellet (pelet) adalah bentuk masa bahan-bahan pakan, konsentrat atau ransum yang dibentuk dengan menekan dan memadatkannya melalui lubang cetakan secara mekanis.
Crumbles adalah bahan, suatu campuran bahan atau ransum yang dipellet ukurannya dikurangi dengan menggunakan gilingan dengan ukuran yang partikel yang diinginkan.
Cubes (kubus) adalah bahan atau campuran bahan pakan yang dicetak secara mekanis dengan mesin pengepres dengan bentuk menyerupai kubus. Bentuk ini biasanya hijauan (kering) yang telah dipotong-potong atau campuran hijauan potongan hijauan kering dengan konsentrat bentuk mash yang sering disebut complete feed (makanan komplit).
Bentuk diatas ini dihasilkan oleh mesin yang berbeda. Untuk membuat mash, kita hanya membutuhkan alat timbangan, penghancur dan pencampur (mixer), untuk pellet alat tambahan adalah mesin pellet, boiler dan pengering (oven) sedang bentuk crumble diperlukan alat tambahan yaitu mesin pemecah dan saringan berbagai ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bentuk kubus biasanya campuran dari potongan hijauan dengan konsentrat bentuk mash yang dimixer dilajutkan dengan pengepresan.
Sumber daya yang perlu ada untuk dapat menghasilkan pakan ternak, antara lain manusia (tenaga ahli dan pekerja), modal, bahan baku dan peralatan serta gudang. Semua aktivitas ini dikelola oleh seorang manager bila dalam suatu perusahaan pakan. Biasanya kegiatan pembuatan pakan atau istilah lainnya prosessing ini dibawah tanggung jawab kepala bagian produksi.
4. Teknik Produksi Pakan
Dalam meproduksi pakan ternak ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, pada prinsipnya produk hasil pencampurannya homogen artinya setelah dilakukan pengujian fisik tampak tercampur merata dan bila dilakukan analisis dilaboratorium kandungan zat-zat makanannya sesuai dengan hasil perhitungan yang direncanakan oleh ahli nutrisi.
Aktivitas yang dilakukan oleh para pekerja, meliputi kegitan mengenal macam bahan baku yang biasa digunakan untuk unggas dan ternak ruminansia, pengadaan bahan baku, pengecekan bahan sesuai tidak dengan yang dipesan, pemeriksaan fisik terhadap kadar air, kekotoran dan pemalsuan bahan baku, pengambilan sampel untuk pengujian, kelengkapan administrasi pengiriman, penimbangan bahan, pengenalan operasinal alatalat
dan mesin produksi yang biasa digunakan, pemeriksaan kualitas produk (homogenitas) dan packaging (pengarungan) serta penyimpanan selama di gudang.
Perbedaan peralatan yang umum ditemui di lapangan dalam hal memproduksi pakan ternak untuk ternak unggas dan ruminansia yaitu pada pabrik pakan yang memproduksi pakan ruminansia relatip lebih sederhana dibanding untuk ternak unggas. Pada pabrik pakan unggas mesin yang digunakan dalam pembuatan pakan umumnya sangat lengkap sehingga makin banyak bentuk produk yang dihasilkan.
Produk pabrik yang memiliki peralatan komplit dapat menghasilkan bentuk pakan seperti pellet, crumbles, cubes (kubus). Tujuan dari bentuk pakan ini pada intinya adalah kandungan pakan terkonsentratsi (kompak), tidak berdebu, efisien dalam pemberian serta membantu meningkatkan kecernaan (daya serap). Nilai investasi untuk peralatan-peralatan ini di suatu pabrik besar dengan sistem operasinya sudah menggunakan komputer nilainya cukup besar.
Pabrik yang skalanya besar biasanya memproduksi pakan ayam dan ikan. Pakan jenis ini masih layak dan sangat diminati oleh para peternak, disamping bentuk, kualitas dan kontinuitas terjamin juga masih layak digunakan secara ekonomis. Kebutuhan tenaga kerja pada pabrik besar memerlukan persyaratan pendidikan keahlian menengah sampai tinggi, terutama bila alat yang dioperasionalkan sudah full tecnology (modern), tuntutan pada tenaga kerja terampil dan memiliki sertifikat keahlian menjadi menjadi mutlak.
Pembuatan pakan dalam bentuk mash (bentuk tepung) untuk kepentingan sendiri seperti pembuatan pakan konsentrat untuk sapi perah, potong maupun unggas tidak memerlukan peralatan yang komplit, dapat dilakukan dengan tenaga yang tidak memerlukan spesifikasi pendidikan yang tinggi. Persyaratannya cukup memiliki mesin penghancur (hammer mill), tenaga yang kuat dan memiliki kepatuhan pada aturan yang ditetapkan dalam semua prosedur kerja.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam teknik pembuatan pakan ternak antara lain sifat dari bahan pakanan yang mudah terbakar , berdebu, mengandung partikel yang dapat membahayakan ternak, kelayakan dari alat atau mesin yang akan menghambat produksi dan membahayakan pekerja, sistim pergudangan yang baik terutama dalam sirkulasi penggunaan bahan, perlu adanya standar operasional pembuatan alat yang telah diuji dengan alat yang tersedia.
Kecelakaan tenaga kerja akibat operasional alat harus dihindarkan dan merupakan prioritas pertama, kebakaran gudang dapat diakibatkan oleh tingginya kadar air atau kadar lemak dari bahan pakan, pencemaran lingkungan (polusi) debu dapat terjadi bila kita tidak memperhatikan penanggulangan partikel halus dalam mesin atau pabrik. Perhatian social terhadap lingkungan masyarakat sekitar pabrik juga tidak kalah pentingnya guna memelihara keamanan dan kenyamanan berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut