Sabtu, 18 Februari 2012

PENGADAAN DAN PENIMBANGAN BAHAN PAKAN


1. Pengadaan Bahan Pakan
Pengadaan Bahan Pakan Ternak
Pengadaan bahan pakan ternak merupakan hal yang wajib sifatnya, karena salah satu tuntutan dari suatu pabrik adalah kontinuitas produksi. Terhambatnya pengadaan bahan baku akan mengakibatkan menurunnya produktivitas pabrik, hal ini akan meyebabkan produktivitas mesin dan tenaga kerja menjadi menurun yang pada gilirannya bukan hanya ternak yang tidak mendapat pasokan pakan tetapi pengusahapun akan mengalami kerugian.
Perencanaan Pengadaan Bahan Baku
Perencanaan yang matang untuk pengadaan bahan pakan yang akan digunakan menjadi hal yang sangat penting. Perencanaan meliputi banyaknya bahan yang akan dipesan, waktu pemesanan, jenis bahan yang akan dipesan, darimana bahan akan dipesan, bagaimana cara pemesanan, bagaimana pola bayarnya, bagaimana transportasinya. bahan pakan yang akan dipesan ini didasarkan pada kebutuhan untuk memenuhi tuntutan formula, kapasitas gudang, kadar air bahan, rencana produksi dan kemampuan finansial serta kebijakan stock yang ditentukan oleh manajer.
Waktu pemesanan ini perlu memperhatikan musim, karena ketersedian bahan dilapangan untuk bahan pakan ternak ruminansia sangat besar dipengaruhi oleh kondisi musim. Banyak bahan pakan yang pengeringannya menggunakan sinar matahari. Pada musim hujan bahan jenis ini biasanya langka kalaupun ada harganya tinggi. Harga beras murah biasanya dedak dipasaran sulit, karena banyak orang yang tidak mau menggiling gabahnya. Kondisi-kondisi ini perlu diamati untuk setiap tahunnya, sehingga kita tidak kekurangan bahan.
Pertimbangan lokasi pengambilan bahan juga meriupakan strategi khusus dalam rangka mensiasati mendapatkan barang yang biaya transportasinya murah, makin jauh barang diangkut makin mahal biaya perkilogram bahan. Sumber bahan baku, sudah menjadi tugas bagian produksi untuk mengetahui dari mana suatu bahan dapat diperoleh, cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan informasi mengenai bahan baku adalah dengan cara mengenali nama bahan yang akan digunakan, apakah bahan itu suatu produk atau hasil ikutan pabrik, telusuri pabriknya, atau tanya pada orang yang mengetahui tentang seluk beluk pakan ternak. Sumber bahan baku bisa produsen (pabrik) atau suplier (orang kedua).
Cara pemesanan
Untuk mendapatkan bahan baku sampai dilokasi pabrik ada beberapa cara yang umum dilakukan oleh para pelaku usaha pabrik pakan. Cara yang paling sederhanan biasanya suplier datang ke pabrik dan menawarkan bahan baku lengkap dengan harga dan kualitasnya dan apabila terjadi kecocokan baik harga maupun kualitasnya maka terjadi transaksi. Teknis pengiriman dan pola pembayaran disepakati bersama.
Guna melengkapi pengadaan bahan baku yang tidak dapat diperoleh dengan pedagang perantara, kita dapat melacaknya mencari informasi apakah dengan bertanya pada rekanan suplier, pabrik lain atau sopir truk yang biasa mengangkut bahan baku. Setelah tempat bahan diketahui biasanya kita mengajukan surat untuk mendapatkan informasi kualitas, harga, kontinuitas pasokan dan cara pembayaran. Bila informasi sudah kita dapatkan baru kita mengeluarkan purchasing order (order pembelian). Untuk ketertiban administrasi semua surat baik penawaran maupun permintaan pengiriman perlu dilakukan pengarsipan yang baik. hal ini penting karena berkaitan dengan besarnya uang yang harus dibayar atau banyaknya barang yang dikirim masuk kegudang sebagai stock.
Pengisian Purchasing Order (PO)
1. Tulis nama dan alamat pabrik yang memesan bahan baku
2. Tulis nama dan alamat lokasi pengiriman
3. Tulis tanggal pemesanan
4. Tulis Cara pembayaran dan No Rekening
5. Barang yang dipesan meliputi banyak unit, harga, jumlah harga
6. Nama jelas penerima pesan
7. Nama jelas pembeli
Informasi diatas sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepentingan legalitas transaksi.
Pengadaan Bahan Baku dan Cara Pembayaran
1. Ada penawaran (berikut sample dan spesifikasi) dari Para Supplier ke Bagian Produksi (Pengadaan).
2. Bila penawaran disetujui (diterima) bagian produksi (pengadaan) mengajukan pembelian kepada bagian keuangan untuk melakukan pemesanan.
3. Bagian keuangan memberikan instruksi kepada bagian administrasi umum untuk membuat Purchase Order kepada Supplier.
4. Apabila barang yang dipesan telah datang, diperiksa kesesuaiannya dengan pesanan, bila sesuai dapat dibongkar dan disimpan di Gudang
5. Bagian keuangan pada waktu jatuh tempo yang telah ditentukan membayar kepada supplier berdasarkan nilai yang tercantum dalam bukti timbang.
2. Penimbangan Bahan Pakan
Pentingnya penimbangan
Sifat dari bahan pakan ternak ada yang padat , likuid dan bulky (amba), keadaan ini sangat berpengaruh besar terhadap handling, transportasi dan pergudangan yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap harga bahan dan keuntungan yang diperoleh oleh pabrik. Handling (penanganan) bahan yang sifatnya bulky, memerlukan tenaga, tempat dan waktu yang banyak. Baik pada saat pengangkutan dari truk maupun dalam gudang. Ini akan mengakibatkan ongkos yang harus dibebankan pada bahan pakan jadi lebih mahal.
Pengangkutan bahan pakan sifat yang bulky ini harus memperhitungkan jarak tempuh kendaraan. Karena bila jarak angkut terlalu jauh biaya angkutan akan tinggi, karena truk tidak maksimal sesuai dengan daya angkut, pembayaran angkutan sangat ditentukan oleh jarak tempuh angkutan. Biaya yang dikelurkan akan di bebankan pada bahan yang
terangkut, hal ini mengakibatkan harga bahan jadi lebih mahal disbanding dengan bahan yang lebih padat.
Daya tampung gudang sangat dipengaruhi oleh densitas bahan, makin tinggi densitas persatuan luas tempat makin baik. Ini berarti kapasitas gudang bisa lebih maksimal. Pada pembuatan pakan ternak ruminansia, kita perlu secara cermat menghitung kapasitas gudang dengan terlebih dahulu dengan cara mengetahui berat bahan persatuan luas (w/v).
Keuntungan kita mengetahui berat bahan persatuan luas selain untuk kepentingan efisiensi pembelian dan pergudangan juga dapat dijadikan alat deteksi terhadap bahan yang kita beli. Dengan adanya standar berat persatuan luas untuk setiap bahan, kita dapat mengetahui apakah bahan yang kita beli ini dipalsu atau tidak.
Pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam menjaga efisiensi usaha dan kualitas produk yang dihasilkan oleh pabrik. Akibat pemalsuan bahan ini selain harga menjadi mahal, yang lebih berbahaya adalah adanya penambahan bahan lain yang tidak dapat dimamfaatkan oleh tubuh ternak atau bahkan dapat menyebabkan kematian pada ternak.
Kegiatan pencatatan berat bahan baku yang masuk kedalam suatu pabrik harus dilengkapi dengan bukti timbang yang disaksikan oleh petugas dari pengirim barang dan penerima barang. Penimbangan bahan dapat dilakukan untuk setiap karung bila kondisi memungkinkan atau menggunakan timbangan truk.
Untuk lebih dapat dipahami oleh para siswa, perlu dilakukan penimbangan berulang-ulang pada bahan baku dan sekaligus untuk lebih mengingatkan lagi bentuk dan warna bahan baku yang telah dipelajari dari modul sebelumnya.
Tehnik Penimbangan
Untuk kepentingan di lapangan, prinsip penimbangan adalah untuk mengetahuai berat bahan atau ransum yang dibeli, akan dicampur atau dijual. Macam alat timbang yang umum digunakan dipabrik-pabrik ada yang mekanik dan digital, untuk keperluan menimbang bahan baku dalam jumlah yang sedikit, tidak dibutuhkan timbangan analitis, cukup menggunakan timbangan kue, untuk bahan dalam jumlah yang besar digunakan timbangan watangan atau timbangan duduk sedang untuk penimbangan yang jumlahnya sangat besar, dimana bahan ada didalam truk, digunakan jembantan timbang.
Prosedur Penimbangan
1. Sebelum melakukan penimbangan sebaiknya alat-alat timbang terlebih dahulu ditera atau diperiksa oleh Badan Metrologi.
2. Bila sudah dinyatakan layak timbangan tersebut tempatkan pada bidang yang datar
3. Lakukan kesetimbangan dengan cara mengatur bagian yang ada berdasarkan petunjuk dari pabrik pembuat timbangan
4. Yakinkan bahwa timbangan ada dalam keadaan balance
5. Timbang bahan bahan bersama tempatnya dengan cara menggeser batu timbangan kearah kanan dari titik 0 kilogram
6. Amati pada batas mana batu digeser seimbang dengan berat bahan ini (lihat bila ujung besi penunjuk tepat berada ditengah-tengah)
7. Cara sederhana penimbangan bahan baku yang akan masuk kedalam gudang dengan menggunakan timbangan duduk jumlahnya banyak
8. Lakukan penimbangan terlebih dahulu berat badan para pekerja yang akan mengangkut bahan (untuk koreksi berat)
9. Lakukan penimbangan bahan baku dan pekerja dengan menggeser batu timbangan kearah sebelah kanan dari titik 0 kilogram
10. Bila batu timbangan yang digeser misalnya sudah mentok dan belum seimbang
11. Lakukan penambahan batu timbangan misal yang beratnya 1 kg pada tempat yang sudah tersedia diujung tangan sebelah kanan
12. Timbangan yang memiliki skala 100 kg dengan penempatan batu timbangan 1 kilogram jumlahnya sama dengan 100 kg
13. Bila bahan baku dan berat badan orang yang menggendong melebihi berat 100 kg, Geserkan batu timbangan yang menempel pada besi yang berskala sampai arah penunjuk kesetimbangan ada ditengah-tengah
14. Jumlahkan berat total batu timbangan
15. Berat bahan dapat diketahui dengan cara mengurangi berat total dengan berat badan pekerja yang menggendong.
Timbangan Truk (Truck Weighing)
Timbangan jenis ini memerlukan tempat dan ruangan yang cukup luas, karena peralatan ini menggunakan elektronik maka untuk menginstal peralatan ini diperlukan kehati-hatian dan design yang baik.Untuk memasang timbangan ini diperlukan dana yang cukup besar.
Kelebihan dari timbangan ini dapat menghemat waktu penimbangan dan tenaga kerja. Jumlah bahan baku yang masuk kedalam gudang atau penampungan dan dapat ditimbang bisa lebih banyak persatuan waktunya. Penentuan berat bahan baku yang tertimbang dapat dihitung dengan cara mengurangi berat total (truk + sopir + Bahan baku) dengan berat (truk kosong + sopir). Penimbangan dilakukan dua kali yaitu pertama menimbang truk dengan muatan bahan baku, kedua berat truk kosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut