Senin, 12 Maret 2012

Ukur Kesehatan dari Bernafas dan Berjalan

Ingin mengetahui seberapa fit kebugaran yang dapat memengaruhi kesehatan Anda? Perhatikan cara Anda menghirup nafas dan berjalan. Dua hal ini bisa menjadi indikator kesehatan seseorang.


"Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisiyang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yangkondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang. Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri."
Umumnya, orang dewasa memerlukan waktu sekitar 10-14 nafas per menit, tetapi sebagian lainnya dapat bernafas 20 kali atau lebih per menit. Hal ini dapat menyebabkan gejala kesemutan di jari, bibir, palpitasi jantung, kelelahan, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan sindroma usus besar.
Umumnya, mereka yang bernafas terlalu cepat menghirup udara lewat mulut. Hal ini menyebabkan kenaikan dalam tingkat karbondioksida dalam darah, dan oksigen tidak dilepaskan ke otot dan organ.

"Bernafas cepat pada dasarnya adalah sebuah kebiasaan buruk, yang sering dihasilkan dari masa-masa stres tinggi, nyeri pada punggung atau leher, trauma emosional atau operasi," kata Fiona Troup seorang fisiologis. Dia menyarankan untuk menghitung berapa banyak tarikan nafas selama tubuh santai. Waspada bila jumlahnya di atas 20 kali.
Cara Berjalan 
Menurut kesimpulan para peneliti AS, kecepatan berjalan adalah indikator kesehatan Anda, selain kebiasaan merokok dan tekanan darah. Dari data 34.000 orang dewasa berusia 65 atau lebih, ilmuwan Universitas Pittsburgh menemukan kecepatan 2,6 kaki per detik dikaitkan dengan harapan hidup rata-rata.

Mereka dengan tingkat kelangsungan hidup tertinggi mampu berjalan 3,3 meter per detik atau lebih cepat. "Berjalan memperkuat tulang dan melindungi dari osteoporosis. Tapi berjalan cepat menuntut lebih banyak kekuatan dan massa otot yang pada gilirannya meningkatkan metabolisme dan mengontrol berat badan," ungkap Profesor Brewer, pakar kesehatan Universitas Pittsburgh seperti dikutip 
Daily Mail.

Profesor Brewer menyebut, meningkatkan kecepatan saat berjalan lebih efektif daripada berjalan santai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut