Rabu, 21 November 2012

Orang tua juga alay




Coba kalian sesekali mendengarkan radio. Radio chenel apa saja yang menyajikan tembang-tembang lama era 50-80 an. Biasanya acara itu di siarkan antara jam 9 pagi hingga jam 3 sore. Memang acara itu dikususkan untuk ibu-ibu bapak-bapak pensiunan atau yang sudah tak punya kerjaan yang masih muda saat tembang-tembang itu di dendangkan.

Tak usah mendengarkan lagunya, karna saya tahu kalian pasti tidak mengatahuinya dan tak bisa menikmatinya. Cukup kalian tunggu saat kirim-kirim salam. Saat ada sesen telfon sama penyiarnya. Kalian pasti akan menemukan hal yang sangat herankan.

Sama halnya dengan saya saat itu. Saya benar-benar keheranan mendengarkannya. Ternyata orang tua yang mendengarkan tembang-tembang itu sama alaynya dengan remaja jaman sekarang. Masak kirim salam buat temannya disebutin satu persatu dilangkapi nama lengkap, alamat dan pesan-pesanya. WAWWWOOO…… saya coba menitin ternyata lebih dari 5 menit. Mungkin penyiarnya sudah bosen dengar dan ditinggal ke toilet lalau kembali lagi saat si penelefon menyudahi salam-salamnya. 5 menit itu cukup lama untuk saling bertelefon sapa satu arus (tanpa ada timbal balik dari seberang). Anehnya lagi si penyiar masih tetap menanggapinya dengan santai dan tenang dan menurutku Cuma asal jawab iya-iya saja, selain itu sampai-sampai si penyiar hafal satu-persatu yang di telefonya hanya melalui suranya saja. Welwh-welwhhhhh……..

Parahnya lagi yang dikiriman salam itu bukan dari kota tersebut yang belum tentu dapat di dengar di kota yang menerima salam tersebut. Ternyata orang tua itu memiliki ke Alayan sendiri. mungkin juga orang alay itu sudah ada semenjak kakek nenekku. Aku kurang tahu pasti, yang jelas yang saya dengarkan orang-orang  tersebut cukup alay di mata saya.

Mungkin tahapan kehidupan orang di Indonesia itu dimulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, alay tahap 1, dewasa, alay tahap 2 barulah tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut