Jumlah pengidap diabetes di Indonesia menurut data WHO pada tahun 2009
mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan meningkat menjadi lebih dari 21 juta
jiwa pada tahun 2025. Itu yang membuat Indonesia menempati peringkat empat
negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Survey terhadap
pengidap diabetes di Jakarta menunjukkan bahwa 1 dari 8 orang mengidap
diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun muda, tinggal di kota maupun
desa, memiliki risiko diabetes yang sama.
Apa itu Diabetes?
Setiap makanan yang
kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus,
makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula
tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan
energi. Indonesia menempati peringkat empat negara dengan
jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak
dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh
dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat
timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar
menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat
memanfaatkan insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di
samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada
pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar
glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi
yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin
membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah
insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga
menyebabkan diabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang
diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang
yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes
tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin,
sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan
karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
berbagai komplikasi penyakit lain.
Karenanya, akan lebih baik jika Anda
mengenali tanda-tanda seseorang terkena diabetes, agar dapat
secepatnya diberi penanganan.
·
Sering BAK
Jika kadar gula dalam
darah tinggi, maka seseorang akan sering buang air kecil. Ginjal yang
kekurangan Insulin, akan sulit menyaring glukosa. Hal tersebut memicu ginjal
menyerap air dalam darah untuk dapat menghancurkan glukosa tersebut. Ini yang
bikin kandung kemih penuh dan sering BAK.
·
Sering Minum
Karena sering BAK,
maka seseorang akan sering haus. Itu sebab mengapa ia sering minum. Sebaiknya
minum air putih saja, sebab meminum air yang manis hanya akan menambah kerja
ginjal.
·
Turunnya Berat Badan
Penurunan berat badan yang terjadi bisa drastis, bisa pula
perlahan, tergantung pada tipe diabetes yang diderita.
·
Gampang Capek/Lelah
Glukosa adalah bahan
utama penghasil energi dalam tubuh manusia. Jika produksi dan proses
pengolahannya terhambat atau terganggu, maka sel-sel tubuh manusia pun akan
sulit mendapat pasokan energi. Itu juga menjadi tanda seseorang terkena
diabetes.
·
Kesemutan Pada bagian
Tubuh
Neuropati atau
kesemutan terjadi jika kadar gula yang mulai tinggi merusak sistem syaraf pada
ujung-ujung tubuh seperti bagian kaki, atau tangan.
Jika terdapat beberapa
tanda seperti di atas pada diri Anda, maka segera periksa kadar gula Anda, dan
mulailah menjaga asupan makanan.
Meski gejala-gejala tadi bisa menunjukkan seseorang
menderita diabetes, namun cara terbaik untuk memastikan apakah Anda mengidap
diabetes atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan. Apa saja yang bisa
dilakukan untuk mengetahui apakah Anda menderita diabetes? Berikut ini beberapa
alternatif yang bisa Anda lakukan baik secara pribadi atau tes di klinik.
Tes darah
Biasa
dilakukan di laboratorium, yang dites adalah darah saat puasa dan postprandial.
Sebelum melakukan tes, Anda harus berpuasa selama 12 jam. Kadar gula yang
normal selama berpuasa adalah di bawah 100 mg/dl. Setelah itu, pengambilan
darah akan dilakukan kembali 2 jam setelah makan, bila hasilnya diatas 140
mg/dl dapat berarti Anda menderita diabetes.
Tes Urine
Urine
atau air kencing diperiksa kadar albumin, gula dan mikroalbuminurea untuk
mengetahu apakah seseorang menderita penyakit ini atau tidak. Tes ini juga
dilakukan di laboratorium atau klinik.
Glukometer
Tes
ini dapat dilakukan sendiri di rumah bila memiliki alatnya. Caranya adalah
dengan menusukkan jarum pada jari untuk mengambil sampel darah. Kemudian sampel
darah diletakkan ke dalam celah yang tersedia pada mesin glukometer. Hasilnya
tidak terlalu akurat, tetapi dapat digunakan untuk memantau gula bagi penderita
agar apabila ada indikasi gula tinggi dapat segera melakukan pengecekan di
laboratorium dan menghubungi dokter. Alat glukometer terkini sudah dirancang
begitu mudah digunakan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat mengambil sampel
darah.
Berikut
ini beberapa bahaya serius yang diakibatkan diabetes.
·
Komplikasi Jangka
Panjang
Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti serangan
jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan luka
yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi. Bahkan taraf
yang paling mengerikan adalah kematian. Komplikasi-komplikasi ini disebabkan
oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh
melawan infeksi. Namun, tidak semua penderita diabetes mengalami
masalah-masalah jangka panjang ini.
·
Hipoglikemia
Walaupun tidak baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang
penderita diabetes mellitus atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba
mengalami gula darah yang sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia. Ini juga sangat
berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar, berkeringat, lelah, lapar,
gampang tersinggung, atau bingung atau detak jantung cepat sekali, pandangan
kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau kesemutan di sekitar mulut dan bibir.
Bahkan bisa kejang-kejang atau pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat
dan waktu makan yang teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu.
Mengkonsumsi glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat menaikkan
kembali kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan lain dapat
dikonsumsi.
·
Ketoasidosis
Jika glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka
lemak dan protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi.
Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang disebut
keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air seni. Karena keton
ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat, kadar keton yang tinggi
dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dari ketoasidosis diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing,
mual, muntah, lelah dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan
menjadi dalam dan cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah.
Bau nafas penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa
berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar