Belakangan ini, banyak sekali dijumpai di pasaran,
minuman dan suplemen yang mengandung vitamin C dengan dosis tinggi. Tentu
saja dengan janji-janji iklan yang mengatakan bahwa kulit dan tubuh akan lebih
sehat jika mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi tersebut.
Vitamin C merupakan salah satu vitamin
yang diperlukan oleh tubuh dan berfungsi untuk meningkatkan sistem imunitas
tubuh. Bila dalam tubuh kebutuhan vitamin dan mineral mencukupi, maka segala
jenis penyakit dapat dicegah. Mengkonsumsi vitamin C yang juga berfunsi sebagai
antioksidan terbukti dapat menangkal virus-virus seperti virus flu, sehingga
bila kita cukup memenuhi kebutuhan ini, maka kita akan lebih jarang mengalami
flu.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan gusi
berdarah, sariawan, nyeri otot atau gangguan syaraf. Kekurangan lebih lanjut
mengakibatkan anemia, sering mengalami infeksi dan kulit kasar. Sementara
kelebihan vitamin C dapat menyebabkan diare. Bila kelebihan vitamin C akibat
penggunaan suplemen dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan batu
ginjal, sedangkan bila kelebihan vitamin C yang berasal dari buah-buahan
umumnya tidak menimbulkan efek samping.
Makanan yang mengandung vitamin C umumnya adalah buah-buahan
dan sayuran. Buah yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning,
misalnya pada jambu biji yang merupakan buah dengan kandungan vitamin C paling
tinggi yang dapat kita konsumsi. Bahkan, pada beberapa buah, kulitnya
mengandung vitamin C lebih tinggi daripada buahnya. Misalnya pada kulit buah apel dan jeruk walaupun tidak semua kulit buah bisa
dimakan.
Yang jadi pertanyaan adalah, apakah benar
mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi tidak berefek apa-apa terhadap tubuh? Dan
berapa jumlah konsumsi yang aman bagi tubuh manusia?
Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk
golongan vitamin antioksidanyang
mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas,cahaya, dan logam.
Ternyata, dosis vitamin C yang aman bagi
orang dewasa adalah 90 mg/hari untuk pria, dan 75 mg/hari bagi wanita. Bagi perokok,
jumlahnya sebaiknya ditingkatkan menjadi 125 mg/hari.
Penelitian yang dilakukan untuk melihat efek dari
penggunaan vitamin C dosis tinggi menyebutkan bahwa ada perubahan respon insulin terhadap
metabolisme karbohidrat di ginjal.
Mengapa? sebab vitamin C merupakan vitamin yang
larut air. Jika terjadi kelebihan konsumsi dari yang dibutuhkan tubuh, maka
otomatis akan dibuang lewat urine. Ini yang menyebabkan ginjal harus menerima
kelebihan vitamin C tersebut untuk diproses dan dibuang.
Efek paling besar yang terlihat adalah pada organ
pencernaan, misalnya menyebabkan mual, kram perut, gas berlebih dan diare.
Jadi, bisa dikatakan bahwa mengkonsumsi vitamin C
dosis tinggi sebenarnya tidak perlu, sebab tubuh akan membuang
kelebihan vitamin tersebut melalui ginjal. Jika ini terjadi dalam waktu lama,
maka kesehatan ginjal juga akan terpengaruh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar