1. Pembuatan Premix
Premixed (premix) adalah suatu campuran permulaan dengan bahan pengencer (diluent) atau pembawa (carrier) yang kemudian akan digunakan dalam pembuatan konsentrat atau ransum. Didalam perdagangan istilah premix ini adalah gabungan bermacam-macam vitamin dan mineral dengan komposisi/imbangan yang dengan cermat telah diperhitungkan termasuk dosis pemakaiannya dalam setiap pencampuran konsentrat atau ransum
Dalam industri pakan ternak yang terkandung dalam premix ini menjadi salah satu rahasia yang tidak boleh diketahui oleh orang lain selain petugas khusus. Premix ini biasa terdiri dari bahan sumber vitamin makro dan mikro, mineral makro dan mikro serta additives yang dibuat dalam jumlah yang sedikit dan harus terdistribusi merata dalam ransum atau konsentrat yang akan dibuat.
Pembuatan premix di pabrik pakan, biasanya berbagai macam vitamin, mineral dan bahan bahan lain yang akan digunakan dalam jumlah sedikit, terlebih dahulu dicampurkan sebelum dimasukan kedalam mesin pencampur (mixer).
Contoh Premix
Nama dagang : Customix
Produksi : PT. Vetindo Citrapersada
Komposisi/kg Kandungan
Vitamin A 2.000.000. iu Zinc 5000 mg
Vitamin D3 400.000 iu Antioxidant qs
Vitamin E 1.200 mg
Calcium 180.000 mg Dosis: Sapi 1-1.5 kg/ton
Phosphor 5.000 mg Kuda 1 kg/ton
Cobalt 10 mg
Copper 1000 mg
Iodine 15 mg
Iron 5000 mg
Manganese 6000 mg
Selenium 20 mg
Langkah-langkah Pembuatan Premix
1. Siapkan wadah untuk menyimpan premix
2. Timbang wadah dan premix (macam-macam vitamin dan mineral) yang jumlahnya sedikit menggunakan timbangan duduk
3. Timbang bahan lain yang akan kita campurkan dalam pembuatan konsentrat jumlah yang kecil
4. Campurkan No 2 dengan No 3 dengan hati-hati
5. Ambil bahan baku yang jumlahnya besar dalam susunan konsentrat misalnya pollar atau dedak sebanyakn 5 kg
6. Campurkan hasil No 4 dengan bahan No 5 dalam wadah datar dengan hati-hati sampai tampak campuran tersebut betul-betul merata (warnanya seragam)
7. Campuran No 6 siap digunakan untuk pembuatan konsentrat
2. Pembutan Konsentrat Sapi Perah
Makanan utama dari ternak sapi perah dan sapi potong adalah hijauan seperti rumput lapangan., rumput gajah, jerami jagung. Untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak yang sedang produksi baik susu maupun daging, pemberian hijauan saja belum bisa memenuhi guna memperoleh produksi optimal.
Guna melengkapi kebutuhan gizi sapi perah atau sapi potong perlu mendapat tambahan pakan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Para peternak melengkapinya dengan pemberian satu atau lebih campuran bahan pakan.
Campuran bahan pakan itu umum dikatakan konsentrat, setelah ada formula (susunan komposisi bahan pakan) pembuatan konsentrat ini dapat dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu dengan hanya memanfaatkan lantai gudang atau bangunan yang rata dengan bantuan alat singkup dan timbangan
Pembuatan Pakan Bentuk Pellet
Pabrik pakan yang skala usahanya sudah besar, dilengkapi dengan peralatan yang lebih komplit, setiap bahan bahan baku biasanya ditempatkandidalam silo-silo atau bin yang mampu menampung 50 sampai 150 ton, dengan mengoperasikan tombol kontrol secara otomatis bahan mengalir sesuai dengan kebutuhan kedalam mesin penghancur (hammer mill) dengan bantuan elevator bahan masuk kedalam mesin pencampur (mixer), dalam waktu yang sudah ditentukan lubang mixer terbuka dengan tenaga hidrolik.
Pakan atau konsentrat yang sudah homogen didisimpan dalam silo atau bin, dengan auger yang dapat diatur kecepatannya membawa bahan baku ke mesin pellet, pada watu yang bersamaan steam dialir kedalam auger sehingga kondisi pakan kadar air meningkat dan temperaturnya jadi panas .
Setelah melewati mesin pellet bentuk pakan berubah dan temperaturnya panas masuk ke vibrator conditioner, panas yang terjadi didalam ruangan diisap oleh penghisap blower hingga pellet menjadi dingin. Setelah pellet dingin masuk kedalam saringan yang telah ditentukan ukurannya, bagian yang hancur diangkut dengan elevator kesilo dan siap
untuk dibuat pellet kembali. Pellet yang sudah jadi masuk kedalam silo dan siap untuk dipacking dengan melalui auger langsung ditimbang.
Contoh
Formula konsentrat sapi perah dengan kandungan protein 16 – 17% dan Total Digestible Protein 66 - 68%, dengan susunan sebagai berikut :
1. Dedak padi 190 kg
2. Pollard 187 kg
3. Bungkil kapok 180 kg
4. Onggok 60 kg
5. Bungkil kelapa 150 kg
6. Kulit kopi 100 kg
7. Kulit coklat 50 kg
8. Tetes tebu 50 kg
9. Kapur 20 kg
10. Garam 3 kg
11. Urea 1 kg
12. Premix 2 kg
Teknik Pencampuran Sederhana
1. Setelah formula bahan pakan ternak tersedia,
2. Timbang semua bahan pakan yang diperlukan sesuai formula.
3. Lakukan pencampuran awal untuk bahan-bahan yang jumlahnya sedikit dengan bantuan carrier (pembawa) seperti yang telah dijelaskan terdahulu.
4. Bahan dihancurkan dengan mesin penghancur (hammer mill)
5. Bahan yang jumlahnya paling banyak ditebarkan terlebih dahulu diatas lantai, kemudian dilapisi dengan bahan yang jumlah lebih kecil.
6. Lakukan secara berurutan pelapisan bahan pakan sampai semua bahan membentuk lapisan, secara berurutan dari yang paling banyak hingga yang paling sedikit jumlahnya.
7. Tumpukan bahan-bahan tersebut diaduk secara merata menggunakan sekop.
8. Lakukan pengecekan dengan cara dilihat bahwa bahan telah tercampur dengan baik.
Teknik Pencampuran dengan Mesin (Bentuk Mash)
1. Timbang bahan baku sesuai dengan formula.
2. Buat campuran bahan baku yang jumlahnya sedikit secara merata (premix)
3. Bahan baku bongkahan dihancurkan terlebih dahulu dengan hammer mill yang dilengkapi dengan saringan 4 atau 8 mm tergantung permintaan konsumen.
4. Selanjutnya bahan No 2 dan bahan yang telah dihancurkan dimasukkan ke dalam mixer.
5. Biarkan bahan dalam mixer diaduk selama 15 sampai 20 menit.
6. Setelah tercampur dengan baik (homogen), buka tutup pengeluaran dari mixer, lakukan pengarungan sesuai dengan kapasitas karung (40 atau 50 kg)
7. Lakukan penimbangan sesuai yang ditetapkan oleh pabrik
8. Setelah selesai, karung dijahit untuk selanjutnya dilakukan penumpukan didalam gudang bahan jadi.
9. Pakan yang sudah jadi bentuknya tepung (mash).
Teknik Packaging (pengarungan) dan Pergudangan
Prinsip penangan produk setelah bahan-bahan pakan dimixing (tercampur homogen), bagaimana agar produk mudah ditangani, disimpan dan terhindar dari kerusakan. Setelah pencampuran selesai dilakukan, produk biasanya dibawa dengan
bantuan auger atau conveyer dan ditempatkan pada silo atau bin yang merupakan tempat penampungan sementara produk sebelum dikemas dalam karung.
Produk dalam silo atau bin dengan gaya gravitasi dapat turun melalui lubang
bawah yang dilengkapi dengan katup yang dapat mengatur flow turunnya produk sesuai dengan yang dikehendaki.
Langkah-langakah Packaging (Pengarungan)
1. Tempatkan karung pada lubang katup pengeluaran pada tempat penyimpanan produk
2. Pilih jenis dan ukuran dan kapasitas karung
3. Buka katup penyimpanan pelan-pelan sehingga aliran (flow) produk dapat dikendalikan dalam proses pengisian karung
4. Lakukan pemadatan dengan cara diangkat karungnya dan dijatuhkan kelantai dengan ujung karung dipegang oleh kedua tangan, lakukan beberapa kali jangan sampai tercecer.
5. Bila sudah dianggap cukup padat, lakukan penimbangan sesuai dengan berat yang biasa diperdagangan (40 atau 50 kg/karung). Setelah selesai ditimbang, ujung karung dijahit dengan mesin jahit
6. Karung dibawa dengan alat anggkut atau oleh pekerja ketempat penyimpanan barang jadi
7. Tempatkan palet (alas kayu) diatas lantai. Hal ini digunakan agar karung produk tidak langsung kontak dengan lantai untuk menghindari kelembaban yang akan berakibat tumbuhnya jamur, menggumpal atau ketengikan
8. Tempatkan karung diatas palet dengan cara penempatan silang dua dua, hal ini dimaksudkan agar tumpukkan tidak mudah jatuh
9. Upayakan ruangan dalam gudang tidak lembab dan sirkulasi udara baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar