Angin Duduk (Angina pectoris), Lagi Duduk-duduk Meninggal Dunia
Banyak cerita tentang orang meninggal secara
tiba-tiba walaupun sesaat sebelumnya terlihat sehat-sehat saja, atau hanya
mengeluh tidak enak badan seperti masuk angin. Mitospun sudah lebih duluan berkembang di masyarakat selama ini
bahwa masuk angin berat itu bisa membuat penderitanya sampai meninggal dunia,
dan diberikanlah nama penyakit ini Angin Duduk, mungkin karena kebanyakan
cerita bahwa yang mengalaminya lagi duduk-duduk berangin-angin lalu meninggal
seketika.
Sebenarnya apa yang terjadi?, apakah betul
penyebabnya adalah masuk angin?
Angin Duduk (Angina pectoris) adalah penyakit
jantung iskemik didefinisikan sebagai berkurangnya pasokan oksigen dan
menurunnya aliran darah ke dalam miokardium. Gangguan tersebut bisa karena
suplai oksigen yang turun (adanya aterosklerosis koroner atau spasme arteria
koroner) atau kebutuhan oksigen yang meningkat. Sebagai manifestasi keadaan
tersebut akan timbul Angina pektoris yang pada akhirnya dapat berkembang
menjadi infark miokard. Angina pektoris dibagi menjadi 3 jenis yaitu Angina
klasik (stabil), Angina varian, dan Angina tidak stabil.
Angina klasik biasanya terjadi saat pasien
melakukan aktivitas fisik. Sedangkan Angina varian biasa terjadi saat istirahat
dan biasa terjadi di pagi hari. Angina tidak stabil tidak dapat diprediksi
waktu kejadiannya, dapat terjadi saat istirahat dan bisa terjadi saat melakukan
kegiatan fisik. Obat antiangina terdiri dari berbagai macam golongan. Pilihan
terapi pengobatan antiangina meliputi golongan nitrat, beta bloker, dan Ca
channel antagonis.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil
mengidentifikasi penyakit ini . Ternyata, penyakit ini tak sekedar masuk angin
berat, tetapi identik dengan Sindrom Serangan Jantung Koroner Akut (SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar
Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof DR dr Teguh Santoso.SpPD, di Jakarta,
menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di masyarakat
selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang berbahaya, bahkan
bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30 menit sejak serangan
pertama.
Karena tidak ada dalam istilah kedokteran, maka
istilah yang mirip dengan yang dimaksud angin duduk adalah angina pectoris .
Jantung terletak pada bagian dalam dada kiri Anda. Jantung yang kekurangan
oksigen akan menyebabkan rasa nyeri, itulah sebabnya dada kiri Anda terasa
nyeri. Rasa nyeri dan dada terasa seperti ditekan dapat berlangsung mulai dari
5 menit sampai 30 menit. Rasa nyeri ini bisa menjalar sampai ke bahu dan lengan
kiri . Jadi pada intinya, angin duduk atau angina merupakan penyakit jantung
iskemik, yang disebabkan berkurangnya pasokan oksigen maupun aliran darah ke
jantung.
PenyebabSecara garis besar, rasa nyeri akibat
kekurangan oksigen dapat terjadi karena dua penyebab. Yang pertama, karena
adanya penyumbatan pada pembuluh darah di sekitar jantung yang membawa oksigen.
Akibat dari penyempitan ini adalah kurangnya oksigen dari jumlah yang
dibutuhkan. Penyebab kedua adalah adanya aktivitas berat yang mengakibatkan
terjadinya lonjakan oksigen yang lebih daripada biasanya. Aktivitas yang dapat
menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen misalnya saat berolahraga, mendaki, atau
saat mengalami stres.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada
penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
Adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam
pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus).
Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah
akibat kejang yang terus menerus.
Infeksi pada pembuluh darah. Penyempitan itu,
mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung.
Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen
pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina.
Gejala
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, merupakan
gejala yang paling dapat dirasakan ketika terkena angina. Angina dapat menjadi
peringatan bagi setengah dari mereka yang menderita serangan jantung. Beberapa
orang mengalami napas tersengal-sengal atau kelelahan dan perasaan lunglai
sebagai gejalanya. Hal ini mengindikasikan bahwa jantung tidak mendapatkan
cukup oksigen karena penyumbatan koroner. Jika Anda sering mengalami hal
tersebut, segeralah ke dokter untuk memeriksa jantung Anda. Meskipun demikian,
setelah angina diberi perawatan, tidak ada jaminan bahwa serangan jantung dapat
dicegah. Namun perawatan tersebut akan menurunkan risiko terjadinya serangan jantung
dalam waktu dekat.
Secara lebih spesifik , keluhan nyeri ditengah
dada, seperti:
Rasa ditekan
Rasa diremas-remas, menjalar ke leher,lengan kiri
dan kanan, serta ulu hati.
Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat
dingin. Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri,
bahu,serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu
hati seperti masuk angin atau maag.
Pencegahan
Perhatikan juga angka sehat tubuh yang cukup
penting untuk tubuh Anda, misalnya dengan menjaga:
Tekanan darah. Tekanan darah dapat menyebabkan
serangan angina pectoris karena tekanan darah yang tinggi dapat membuat
kebutuhan tubuh terhadap oksigen meningkat.
Kadar Gula
Tingkat kadar gula yang tinggi akan menghambat
proses masuknya oksigen ke jantung.
Kolesterol Tingkat
kolesterol harus dipantau karena penyumbat yang umum ditemukan pada pembuluh
darah adalah lemak atau plak kolesterol.
Melakukan pemeriksaan darah yang sederhana sering
kali mengindikasikan bahaya yang menanti lama sebelum seseorang mengalami
gejala yang terlihat seperti angina. Maka, penting untuk memeriksakan tingkat
kolesterol darah, kadar gula darah, dan juga tekanan darah Anda. Menjaga agar
hal tersebut dalam batas yang normal menjadi hal yang penting untuk menghindari
angina.
Seseorang yang merasakan rasa nyeri pada dada,
sebaiknya segera memperbaiki pola hidup dan memeriksakan ke dokter. Jika
kondisinya dibiarkan tanpa perawatan, kemungkinan besar hal itu akan memicu
serangan jantung yang sangat fatal.
Selain itu, pola hidup tidak sehat menjadi hal yang
umum yang menjadi penyebab angina dan taraf yang lebih parah yaitu serangan
jantung. Kebiasaan merokok, tidak pernah berolahraga, makanan dengan kadar
kolesterol tinggi, obesitas atau stres dapat menjadi pemicunya.
Angina merupakan indikasi bahwa ada yang tidak
beres pada jantung Anda karena jika tidak dilakukan perubahan mungkin dapat
menyebabkan serangan jantung yang dapat merenggut nyawa. Segeralah ubah pola
hidup untuk menjalankan pola hidup yang sehat. Jangan lupa untuk berolahraga
secara teratur dan jika Anda pernah terkena serangan angina atau angin duduk
atau pernah memiliki penyakit jantung sebaiknya pilih olahraga yang jangan
terlalu berat.
Menurut Teguh, jika Anda tiba-tiba merasa nyeri
dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk berhubungan
seks. Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan
Gawat darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan
nyeri pertama. Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan
terbaru, banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya,
penderita dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada
tanda-tanda sakit.
Pertolongan darurat
Solusi satu-satunya hanyalah melonggarkan sumbatan
yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti platelet (sel pembeku darah)
dan anti koagulan. Atau, obat untuk mengantisipasi ketidak-seimbangan supply
oksigen dan kebutuhan oksigen. Misalnya nitrat, betabloker, dan kalsium
antagonis.
Di tempat terpisah, ahli jantung RS Jantung Harapan
Kita dr. Santoso Karo-Karo MPH, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di
Indonesia tidak terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit
terkesan lambat menangani pasien.Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang
sudah tahu bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet
antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan
gampang di cari adalah aspirin. Obat ini bermanfaat sebagai pertolongan pertama
mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah yang tersumbat oleh
thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).
Bedakan SSJKA dengan SJK
Masyarakat hendaknya membedakan antara keluhan nyeri
pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung
koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total
pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan. Sementara pada
SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang dirasakan saat istirahat.
“SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek,
masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal
paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertamakali dirasakan”.Kata
Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina
ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat-sehat saja. Becanda akan
menghangatkan suasana dan mendekatkan hati. Namun,
janganlah becanda secara keterlaluan. Tetaplah memperhatiakan hal sensitif
dalam mengeluarkan humor